Asuhan Keperawatan pada Pasien yang Mengalami Tetanus dengan Gangguan Mobilitas Fisik di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Koesnadi Bondowoso
DOI:
https://doi.org/10.47134/phms.v1i2.34Keywords:
Mobilitas Fisik, TetanusAbstract
Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Clostridium Tetani merupakan bakteri yang memproduksi eksotoksin dan tetanospamin. Penyakit ini menyebabkan kontraksi khususnya pada rahang dan otot leher, umumnya dikenal sebagai kejang mulut. Metode Penelitian: Studi kasus pada 2 klien yang mengalami Tetanus yang dilakukan pada bulan Februari 2023, pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, serta studi dokumentasi pasien. Hasil: Terdapat kesamaan pada pengkajian, analisa data, diagnosa, intervensi, serta implementasi pada pasien, namun terdapat perbedaan pada evaluasi yang menyesuaikan dengan kondisi pasien. Kesimpulan: Asuhan Keperawatan yang diberikan pada klien 1 dan 2 permasalahan keperawatannya teratasi dan teratasi sebagian. Dengan begitu, perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pemberian edukasi melakukan mobillitas fisik untuk mengurangi kekakuan sendi.
References
Adha, S. A. (2017). Asuhan Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di Irna C Rssn Bukit Tinggi. Asuhan Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di Irna C Rssn Bukit Tinggi, 167.
Athifa, N. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Tetanus Dengan Gangguan Mobilitas Fisik.
Blain, A. A., & Tiwari, T. S. P. (2017). Manual for the Surveillance of Vaccine-Preventable Diseases Chapter 16 : Tetanus Importance of Rapid Case Identification. 72, 1–7.
Boey, L. (2021). Article seroprevalence of antibodies against diphtheria, tetanus and pertussis in adult at-risk patients. Vaccines, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.3390/vaccines9010018
Brunner, H. I. (2020). Maintenance of antibody response to diphtheria/tetanus vaccine in patients aged 2-5 years with polyarticular-course juvenile idiopathic arthritis receiving subcutaneous abatacept. Pediatric Rheumatology, 18(1). https://doi.org/10.1186/s12969-020-0410-x
Bühler, S. (2019). Safety and immunogenicity of tetanus/diphtheria vaccination in patients with rheumatic diseases-a prospective multi-centre cohort study. Rheumatology (United Kingdom), 58(9), 1585–1596. https://doi.org/10.1093/rheumatology/kez045
Evani. (2021). Angka Kejadian Tetanus. Tetanus in Indonesia.
Fadul, F. M. (2019). Tatalaksana Pre-Hospital Pada Pasien Tetanus.
Farhan, A. (2018). Konsep Dasar Gangguan Mobilitas Fisik. 1–23.
Hamidi, A. A. (2018). Immunization rates of pneumococcal, influenza and tetanus vaccines and knowledge and attitudes of adult patients who receive inpatient treatment at hospital: Point prevalence study. Human Vaccines and Immunotherapeutics, 14(11), 2649–2653. https://doi.org/10.1080/21645515.2018.1489187
Hanif, N. A. (2020). Langkah-langkah merumuskan rencana untuk tindakan keperawatan. 1–8.
Jacques, M. (2020). Low influenza, pneumococcal and diphtheria– tetanus–poliomyelitis vaccine coverage in patients with primary Sjögren’S syndrome: A cross-sectional study. Vaccines, 8(1). https://doi.org/10.3390/vaccines8010003
Kotler. (2018). Proses Asuhan Keperawatan. 2504, 1–9.
Laksmi, N. K. S. (2018). Penatalaksanaan Tetanus. Cdk, 41(11), 823–826. http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_222CPD-Penatalaksanaan
Loan, H. T. (2018). Intrathecal immunoglobulin for treatment of adult patients with tetanus: A randomized controlled 2x2 factorial trial [version 2; referees: 2 approved]. Wellcome Open Research, 3. https://doi.org/10.12688/wellcomeopenres.14587.2
Naseem, F. (2018). Frequency of acute kidney injury in tetanus patients of paediatric intensive care unit: A public hospital experience. Pakistan Journal of Medical Sciences, 34(2), 363–367. https://doi.org/10.12669/pjms.342.14254
Novieastari, E. (2019). Diagnosa Keperawatan Sejahtera. Jurnal Keperawatan Indonesia.
PPNI, T. P. S. D. P. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI,2017).
PPNI, T. P. S. D. P. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI,2018).
PPNI, T. P. S. D. P. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI,2019).
Pruthi. (2021). Gangguan Mobilitas Fisik. Jurnal Keperawatan Gerontik.
Rahmanto. (2018). Tetanus Pada Lansia Jawa Timur.
Song, A. (2021). Maternal Self-Report of Tetanus Diphtheria Pertussis Vaccination during Pregnancy Correlates with Patient-Specific Electronic Medical Records. Journal of Pediatrics, 234, 220–226. https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2021.03.015
Strassberg, E. R. (2018). Patient attitudes toward influenza and tetanus, diphtheria and acellular pertussis vaccination in pregnancy. Vaccine, 36(30), 4548–4554. https://doi.org/10.1016/j.vaccine.2018.05.121
Tejpratap S.P. Tiwari Pedro L. Moro, & A. M. A. (2021). Chapter 21: Tetanus; Epidemiology and Prevention of Vaccine Preventable Diseases.
Tinggi, S., Kesehatan, I., Medika, W., & Bali, P. (2015). Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan mobilitas fisik. 1–22.
Winthrop, K. L. (2018). T-cell–mediated immune response to pneumococcal conjugate vaccine (PCV-13) and tetanus toxoid vaccine in patients with moderate-to-severe psoriasis during tofacitinib treatment. Journal of the American Academy of Dermatology, 78(6), 1149–1155. https://doi.org/10.1016/j.jaad.2017.09.076
Winthrop, K. L. (2019). Evaluation of pneumococcal and tetanus vaccine responses in patients with rheumatoid arthritis receiving baricitinib: Results from a long-term extension trial substudy. Arthritis Research and Therapy, 21(1). https://doi.org/10.1186/s13075-019-1883-1
Yan, S. (2018). Relationship between patient copayments in Medicare Part D and vaccination claim status for herpes zoster and tetanus-diphtheria-acellular pertussis. Current Medical Research and Opinion, 34(7), 1261–1269. https://doi.org/10.1080/03007995.2017.1416347
Yıldırım, S. (2018). Journal Kesehatan Lansia di Rumah Sakit dengan Gangguan Mobilitas Fisik. 21, 1–9.
Downloads
Published
How to Cite
