Perkembangan Seni Bela Diri Maenpo Cikalong di Kabupaten Cianjur Tahun 1907-2019
DOI:
https://doi.org/10.47134/pssh.v1i4.146Keywords:
Maenpo Cikalong, Pencak silat, Raden Haji IbrahimAbstract
Maenpo Cikalong adalah aliran pencak silat asal Jawa Barat tepatnya Kecamatan Cikalong, Kabupaten Cianjur. Aliran pencak silat atau bela diri ini pertama kali diciptakan dan dikembangkan oleh Raden Jayaperbata atau dikenal juga dengan nama Raden Haji Ibrahim di Cikalong, Cianjur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan sejarah terciptanya Maenpo Cikalong serta bagaimana proses perkembangannya sejak awal hingga diakui UNESCO. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa Seni Bela Diri Maenpo telah ada sejak tahun 1907 dengan dipelopori oleh Raden Haji Ibrahim. Maenpo Cikalong pada awal perkembangannya hanya dapat dipelajari oleh kalangan-kalangan tertentu seperti kalangan manak Cianjur dan keturunan dari Raden Haji Ibrahim saja. Hal tersebut dikarenakan Maenpo Cikalong memiliki perbedaan dengan aliran-aliran bela diri lainnya. Yang membedakan Maenpo Cikalong dengan aliran bela diri lainnya yaitu Maenpo Cikalong lebih mengutamakan rasa dibandingkan kekerasan fisik, maka dari itu Maenpo Cikalong akan berbahaya apabila dikuasai oleh orang-orang sembarangan yang tidak bertanggungjawab. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maenpo Cikalong akhirnya dapat dipelajari oleh semua kalangan masyarakat khususnya masyarakat Cianjur. Maenpo Cikalong bahkan diakui sebagai warisan budaya seni bela diri asli Indonesia oleh UNESCO pada tahun 2019.
References
Abdullatif, M. D. (2018). Nilai-Nilai Islam dalam Seni Bela Diri Pencak Silat Cikalong . Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Asy'arie, A. (2014 ). Silat Tradisional Maenpo Cikalong R.H.O Soleh. Panduan Praktis Dasar Maenpo Cikalong . Bandung : Kaifa.
Brunnée, J. (2018). SELF-DEFENCE AGAINST NON-STATE ACTORS: ARE POWERFUL STATES WILLING BUT UNABLE TO CHANGE INTERNATIONAL LAW? International and Comparative Law Quarterly, 67(2), 263–286. https://doi.org/10.1017/S0020589317000458
Brunneé, J. (2019). Norm robustness and contestation in international law: Self-defense against nonstate actors. Journal of Global Security Studies, 4(1), 73–87. https://doi.org/10.1093/jogss/ogy039
de Roode, J. C. (2019). Self-medication in insects: when altered behaviors of infected insects are a defense instead of a parasite manipulation. Current Opinion in Insect Science, 33, 1–6. https://doi.org/10.1016/j.cois.2018.12.001
Dewantara, M. P. P., Kurniawan, A., & Ramlan. (2022). Perancangan website Interaktif untuk memperkenalkan Seni Beladiri Maenpo Cukalongan kepada Remaja di Cianjur. 1–17.
Esposti, M. D. (2022). Analysis of “stand Your Ground” Self-defense Laws and Statewide Rates of Homicides and Firearm Homicides. JAMA Network Open, 5(2). https://doi.org/10.1001/jamanetworkopen.2022.0077
Heryana, A. (2018). Falsafah Penca Cikalong dalam “Gerak Seser.” Patanjala, 10(2), 315–330.
Hurri, I., & Munajat, A. (2016). LOCAL WISDOM VALUE (NGAOS, MAMAOS, DAN MAENPO) IS FUNCTION AS BASE CHARACTER EDUCATION OF STUDENT HIGH SCHOOL IN CIANJUR REGENCY. International Seminar on Social Studies and History Education, 208–220.
Indriyani, D., Komalasari, K., Malihah, E., & Fitriasari, S. (2022). Value of Local Wisdom in the Pilliars of Cianjur Culture. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 636, 71–75.
Körner, S. (2018). From system to pedagogy: Towards a nonlinear pedagogy of self-defense training in the police and the civilian domain. Security Journal, 31(2), 645–659. https://doi.org/10.1057/s41284-017-0122-1
Körner, S. (2018). From system to pedagogy: Towards a nonlinear pedagogy of self-defense training in the police and the civilian domain. Security Journal, 31(2), 645–659. https://doi.org/10.1057/s41284-017-0122-1
Kuntowijoyo. (1994). Metodologi Sejarah (1st ed.). Tiara Wacana Yogya.
Mansouri, N. (2020). A multi-objective optimized replication using fuzzy based self-defense algorithm for cloud computing. Journal of Network and Computer Applications, 171. https://doi.org/10.1016/j.jnca.2020.102811
McQueen, K. J. (2019). In defence of the self-location uncertainty account of probability in the many-worlds interpretation. Studies in History and Philosophy of Science Part B - Studies in History and Philosophy of Modern Physics, 66, 14–23. https://doi.org/10.1016/j.shpsb.2018.10.003
Nawi, G. J. (2016). Maen Pukulan Pencak Silat Khas Betawi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Owen, S. V. (2021). Prophages encode phage-defense systems with cognate self-immunity. Cell Host and Microbe, 29(11), 1620–1633. https://doi.org/10.1016/j.chom.2021.09.002
Prabantoro, A., Asy’arie, A., & Wiradiredja, Y. (2013). Silat Tradisional Maenpo Cikalong Gan Uweh: Kaidah Madi, Sabandar, dan Kari. Kaifa.
Pranoto, S. W. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Graha Ilmu.
Purwanto, S. A., & Perdani, A. S. (2021). Playing with the Senses. A tradisional Matrial Art in West Java, Indonesia. Journal of Matrial Art Antropology, 23(1), 19–28.
Roelofs, A. (2020). Self-monitoring in speaking: In defense of a comprehension-based account. Journal of Cognition, 3(1). https://doi.org/10.5334/joc.61
Selamet, I. (2022). Membaca Makna Tiga Pilar Budaya di Cianjur: Ngaos, Mamaos, Maenpo. DetikJabar. https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6174554/membaca-makna-tiga-pilar-budaya-di-cianjur-ngaos-mamaos-maenpo
Serapide, M. F. (2020). Boosting Antioxidant Self-defenses by Grafting Astrocytes Rejuvenates the Aged Microenvironment and Mitigates Nigrostriatal Toxicity in Parkinsonian Brain via an Nrf2-Driven Wnt/β-Catenin Prosurvival Axis. Frontiers in Aging Neuroscience, 12. https://doi.org/10.3389/fnagi.2020.00024
Syamsuri, M. S. (2023). Peranan Azis Asyarie dalam Pengembangan Pencak Silat ( Maenpo) Aliran Cikalong di Kabupaten Cianjur (1980-2017). UNIPERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.
Wilson, I. D. (2022). The Polities of Inner Power: The Practice of Pencak Silat in West Java. UNIVERSITY WESTERN AUSTRALIA.
Yuniadi, A. (2018). Penca Existence among the Sundanese. Jurnal Indonesia Untuk Kajian Pendidikan, 3(2), 103–112.
Downloads
Published
How to Cite
License
Copyright (c) 2023 Wulan Rizki Fatmawati , Rima Khoerul Bariyah , Rosani Tazkiyah Zarkasih , Nurshafwah Az Zahra , Athhar Faza Rasyid, Ersa Khairunnisa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.